Jumat, 09 Agustus 2013

Relative Strength Index (RSI)

Setelah pada bahasna sebelumnya penulis trik menghasilkan uang membahas mengenai Moving Average hingga beberapa varianya sekarang mari kita berpindah menuju indikatorselanjutnya apa itu? jawbanya adalah Relative Strength Index (selanjutnya akan kita sebut sebagai RSI), RSI memiliki kemiripan dengan stochastic dalam hal membantu untuk mengenali kondisi overbought dan oversold. Indikator ini dikembangkan oleh J. Welles Wilder, Jr dan diperkenalkan pada tahun 1978. Wilder junior sendiri adalah seorang insinyur mesin yang lebih dikenal sebagai seorang analis teknikal yang mmelahirkan beberapa indikator teknikal yang terkenal selain RSI.
Pengertian RSI sendiri dapat diartikan sebagai indikator untuk menentukan titik balik saham. Pergerakan indikator ini mengikuti pergerakan saham, dimana diintepretasikan dengan range antara 0 dan 100. Pola umum dalam penggunaan RSI disebut Failure Swings (FS), yaitu jika RSI lebih kecil dari batas bawah, atau lebih besar dari batas atas. FS nantinya akan menunjukan suatu konfirmasi pembalikan arah.
RSI bisa membantu kita untuk memperkirakan keadaan overbought dan oversold. Pasar dianggap overbought jika RSI berada di bawah 30 dan dianggap overbought bila RSI berada di atas 70 yang dapat digunakan sebagai acuan untuk keluar dan masuk pasar.
Pada umumnya RSI digunakan untuk mencari sinyal buy dan sell, seperti halnya indikator yang lain. Sinyal sell dicari ketika RSI sudah memasuki area overbought, sebaliknya sinyal buy dicari ketika RSI sudah memasuki area oversold.
Konfirmasi sinyal sell adalah ketika RSI turun dari area overbought dan berada di bawah 70, sedangkan konfirmasi buy adalah ketika RSI naik dari area oversold dan berada di atas 30.
RSI tidak seagresif stochastic. RSI termasuk indikator yang jarang memunculkan sinyal buy atau sell. Oleh sebab itu RSI mungkin tidak cocok bagi trader yang agresif, yaitu trader yang ingin melakukan transaksi sebanyak dan sesering mungkin.

Namun karena RSI jarang memunculkan sinyal, biasanya kemunculan sinyal diikuti oleh pergerakan yang cukup panjang. Oleh karena itulah RSI cocok bagi trader yang cenderung kalem, yang sangat sabar menanti sinyal RSI untuk melakukan transaksi.

Ada beberapa tips yang bisa kita gunakan dalam menggunakan RSI untuk mengantisipasi munculnya fake signal. Kita sebut saja sebagai “jurus enam langkah RSI.

Aturan untuk buy:
  1. RSI harus berada di area oversold (di bawah 30).
  2. Tunggu sampai RSI lepas dari area oversold (naik ke atas 30).
  3. Sebagai penguat, pastikan ada candlestick bullish ketika RSI lepas dari area oversold.
  4. Tunggu sampai candlestick tersebut selesai (close).
  5. Entry (buy) pada pembukaan candlestick berikutnya.
  6. Tempatkan stop loss sedikit di bawah swing low yang terakhir.
  7. Ilustrasi langkah-langkah di atas adalah sebagai berikut:

Langkah 1 – 3:
Langkah 4 – 6:
Dan kejadian selanjutnya ternyata:
Tips: jangan tempatkan stop loss persis di swing low terakhir. Sebagai antisipasi, jauhkan sedikit di bawah swing low tersebut. Seiring pengalaman dan banyaknya latihan, Anda nanti akan lebih mengenal karakteristik pasar sehingga bisa memperkirakan di mana sebaiknya stop loss Anda tempatkan.

Aturan untuk sell:
  1. RSI harus berada di area overbought (di atas 70).
  2. Tunggu sampai RSI lepas dari area overbought (turun ke bawah 70).
  3. Sebagai penguat, pastikan ada candlestick bearish ketika RSI lepas dari area overbought.
  4. Tunggu sampai candlestick tersebut selesai (close).
  5. Entry (sell) pada pembukaan candelstick berikutnya.
  6. Tempatkan stop loss sedikit di atas swing high yang terakhir.
  7. Praktek dari jurus-jurus di atas adalah sebagai berikut:

Langkah 1 – 3:
Langkah 4 – 6:
Dan ternyata...
Yups, cukup sekian dan terimakasih, itulah ulasan yang dapat disampaikan oleh penulis trik menghasilkan uang terkait indikator RSI.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar