Jumat, 09 Agustus 2013

Exponential Moving Average (EMA)

Dalam artikel kali ini penulis trik menghasilkan uang akan coba membahas salah satu varian dari Moving Average (MA) yaitu EMA, EMA merupakan penyempurnaan dari metode SMA jadi dapat juga diartikan EMA diciptakan untuk menutupi kelemahan SMA. Seperti diketahui pembobotan SMA merupakan penyebab yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan sinyal perubahan trend. Pemberian bobot pada EMA sama seperti juga pada WMA, melibatkan periode. Hanya saja perbedaannya jika pada WMA semakin panjang periode yang kita gunakan maka semakin besar bobot nilai terakhirnya, maka pada EMA terjadi sebaliknya yaitu semakin panjang periode yang kita pakai maka semakin kecil pembobotan nilai terakhir yang kita pakai.
Ilustrasi dari Contoh gambar di atas :

Kita membuat SMA 5 Periode di DAILY ( chart 1 hari ) di Eur/Usd
harga penutupan selama 5 hari terakhir adalah sebagai berikut :

Hari ke 1 : 1.3172

Hari ke 2 : 1.3231

Hari ke 3 : 1.3164

Hari ke 4 : 1.3186

Hari ke 5 : 1.3293

maka di dapat Nilai Rata-rata SMA =

(1,3172 + 1,3231 + 1,3164 + 1,3186 + 1,3293) / 5 = 1,3209

Sangat Cukup sederhana bukan ?
Nah permasalahannya, bagaimana jika ada laporan berita di hari ke 2 yang menyebabkan EURO turun drastis dari seluruh nilai chart. dan hal ini menyebabkan Eur/Usd terjun / jatuh dan di tutup pada 1.3000.

mari kita lihat Efek yang terjadi jika di hari ke 2 Euro jatuh :

(1,3172 + 1,3000 + 1,3164 + 1,3186 + 1,3293) / 5 = 1,3194

maka hasil rata-rata SMA akan menjadi kacau dan nilai yang di dapat menjadi sangat rendah !
dan ini akan memberi pengertian bahwa ” harga akan benar-benar turun ” padahal kenyataan ini hanya terjadi karena 1 hari penurunan drastis dari Euro di hari ke 2.
EMA ( EXPONENTIAL MOVING AVERAGE )

EMA adalah perbaharuan dari SMA, nilai rata-rata EMA memberikan titik yang lebih condong menghitung kepada periode paling baru dari sebuah nilai. dalam contoh di atas, EMA akan menempatkan lebih condong kepada harga di hari-hari yang paling baru yaitu Hari : 3, 4 dan 5.
ini berarti, lonjakan yang terjadi pada Hari ke 2 ( 1.3000 ) akan menjadi lebih rendah nilainya dan tidak akan menghasilkan pengaruh yang besar terhadap nilai rata-rata yang bergerak.
Bisakah anda menentukan perbedaan yang paling mendasar dari kedua Indicator ini ?
Perhatikan, bagaimana Garis biru ( 30 EMA ) tampaknya harga lebih dekat dengan chart dari pada garis merah ( SMA 30 ).
dan lihat bahwa garis biru ( EMA 30 ) lebih Respons dalam menginformasikan Trend harga daripada garis merah ( SMA 30 ).
Ini semua di karenakan, EMA lebih menekankan kepada apa yang telah terjadi pada harga pada akhir-akhir ini. dan lebih cenderung menghitung nilai yang terjadi 1 hari yang lalu dari pada 3 hari yang lalu. bukankah yang terjadi 1 atau 2 hari yang lalu lebih penting ketimbang yang sudah lewat hingga 5 hari yang lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar