Apa itu Overbought dan Oversold

Menurut hampir semua sobat trik menghasilkan uang  pasti sudah mendengar istilah Over apa itu Over?? Over bisa dibilang sebagai kondisi yang berlebihan atau jenuh. dan ternyata tradingpun tak lepas dari istilah Over karena sering sekali pada perdagangan forex, kita mendengar istilah overbought dan oversold atau jenuh beli dan jenuh jual. Sebagai contoh seorang analis memberikan informasi bahwa AUD / USD berada dalam kondisi overbought atau jenuh beli dimana ada kemungkinan harga akan terkoreksi ke bawah atau pergerakan USD / CAD berada dalam kondisi oversold atau jenuh jual dimana ada kemungkinan harga akan melakukan fase bouncing.

Tapi apa artinya?

Menurut Investopedia  overbought, in technical analysis, this term describes a situation in which the price of a security has risen to such a degree – usually on high volume – that an oscillator has reached its upper bound. This is generally interpreted as a sign that the price of the asset is becoming overvalued and may experience a pullback atau istilah ini menggambarkan situasi di mana harga telah bergerak ke atas  dan biasanya indikator volume juga bergerak tinggi yang memberikan informasi bahwa osilator telah mencapai batas atas nya dimana ada kemungkinan mengalami pullback ke bawah.

namun pada dasarnya overbought bisa juga dikatakan sebagai kondisi dimana harga sudah terlalu tinggi dan tidak akan bergerak lebih tinggi lagi karena dianggap sudah tidak pantas dan tidak bisa diterima jika harga itu benar – benar lebih tinggi lagi.

Sedangkan oversold, a situation in technical analysis where the price of an asset has fallen to such a degree – usually on high volume – that an oscillator has reached a lower bound. This is generally interpreted as a sign that the price of the asset is becoming undervalued and may represent a buying opportunity for investor atau situasi dalam analisis teknikal dimana harga telah beregrak ke bawah , dan biasanya indikator volume bergerak tinggi  yang memberikan informasi bahwa osilator telah mencapai batas bawah dimana ada kesempatan membeli bagi investor, pada dasarnya Oversold adalah kebalikan dari overbought yang pada intinya adalah kondisi dimana harga sudah terlalu rendah dan akan segera balik arah menjadi naik.

Kedua istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar yang diukur dengan indikator teknikal tertentu. Indikator ini sering disebut osilator dengan dua contoh indikator populer yang sering digunakan adalah Stochastics dan RSI.

Osilator adalah indikator momentum yang umumnya digunakan yang mengukur harga mata uang pada saat ini dengan membandingkan dengan harga historis (harga ke belakang atau harga yang sudah terjadi) selama jangka waktu tertentu.

Skala untuk kedua indikator teknikal adalah 0 hingga 100. Ketika Stochastics mencapai nilai 80, pasar menganggap harga berada dalam kondisi overbought dan ketika Stochastics mencapai nilai 20, pasar menganggap harga berada dalam kondisi oversold.

Demikian juga indikator RSI menggunakan skala yang sama dari 0 hingga 100, tetapi nilai untuk kondisi overbought adalah 70, sedangkan nilai kondisi oversold adalah 30.

Sekian bahasan terkait Overbought dan oversold yang dapat disampaikan oleh penulis trik menghasilkan uang semoga bermanfaat bagi kita semua dan jangan lupa untuk terus mengikuti artikel-artikel selanjutnya dalam trik menghasilkan uang.